PAS BERBASIS DIGITAL SMAN 2 BANDAR "SISWA MENGIKUTINYA BAHKAN SAAT BERADA DIKOTA LAIN"
Pada gelaran Penilaian akhir semester (PAS) 1 tahun pelajaran 2019/2020, SMAN 2 Bandar tetap konsisten menyelenggarakannya dengan berbasis digital. SMAN 2 Bandar (smandu_bar) Bener Meriah telah melaksanakan Penilaian Akhir Semester (PAS) secara digital selama 4 semester berturut -turut bagi seluruh kelas baik kelas X,XI, maupun XII. Hal ini merupakan hasil keputusan bersama antara dewan guru, bagian kurikulum dan kepala sekolah. Sebanyak 249 siswa smandu_bar mengikuti yang berlangsung pada 9 sampai dengan 14 Desember 2019.
Kegiatan PAS berbasis digital di sekolah yang berlokasi di Kampung Keramat Jaya ini dimulai dengan masing-masing guru-guru mapel mendesain PAS ini via aplikasi Ispring di Komputer atau Laptop. Masih di Ispring, guru mapel mensetting , mempublish hingga menggenerate PAS mapel-masing-masing sehingga soal semester dapat dipersembahkan kepada siswa. Tugas selanjutnya di hari H, diembankan kepada Operator dan para pengawas ruangan. Operator PAS selain memastikan telah mengcopykan Index soal ke perangkat Komputer bagi siswa-siswa yang mengerjakan PAS di Komputer juga mengcopykan soal PAS ke Android guru - guru pengawas ruangan untuk dishareitkan ke seluruh Android siswa peserta PAS yang ada diruangan itu. Bahkan PAS berbasis digital ini dapat menjangkau siswa SMAN 2 Bandar yang sakit terbaring dirumahnya serta siswa yang saat ini berada di Kota lain karena satu dan lain hal tidak dapat hadir langsung ke sekolah. Siswa tersebut harus mengerjakan PAS dari Kota nan jauh. Tinggal dikirim via email atau WA saja APKnya dan jawaban siswa nantinya akan terkirim langsung ke email guru mapelnya.
Siswa dapat memilih mengerjakan perangkat PAS baik menggunakan Komputer/Laptop maupun Android kepunyaannya. Bagi siswa yang tidak memiliki Android, tidak usah berkecil hati karena sebanyak 50 Komputer smandu_bar bantuan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Aceh siap melayani kegiatan PAS siswa dengan lancar. Bukan itu saja, 6 Panitia dan sejumlah Tendik siap menservis siswa. Bahkan 2 Operator sekolah terjun langsung untuk menuntaskan permasalahan-permasalahan di Lapangan. Bantuan Tenaga Operator juga dapat dimanfaatkan guru Ispring yang kesulitan untuk mensetting, mempublish bahkan menggenerate soal. Selain menshare soal dan menjaga ketertiban peserta PAS tugas pengawas ruangan yang tidak kalah penting adalah menuliskan nilai PAS siswa yang ada diruangannya berdasarkan hasil screen shoot Android siswa atau melihat langsung pada layar Komputer. Tindakan ini dilakukan untuk berjaga-jaga barangkali masuknya email jawaban siswa hingga berhari-hari.
PAS berbasis digital atau disebut dengan paperless memiliki beberapa keuntungan walaupun juga memiliki kekurangan, (Nobody is Perfect). Disini, saya tidak membicarakan kekurangan ataupun kelemahannya, karena kekurangan dan kelemahan PAS berbasis digital ini pada umumnya sama saja dengan Ujian-ujian Digital lainnya yang dilakukan Pemerintah atau lembaga-lembaga tertentu. Diantara keunggulan dan keuntungan yang diperoleh dari pelaksanaan PAS berbasis digital di SMAN 2 Bandar, adalah :
1. Mengurangi dampak sampah kertas akibat fotocopy soal.
Jika menggunakan kertas maka sekolah harus memfotocopy berim-rim kertas. Sayangnya kertas-kertas soal tersebut akan terbuang setelah pelaksanaan penilaian.
2. Mensejahterakan guru.
SMAN 2 Bandar selama 4 semester pelaksanaan PAS memberikan uang lelah kepada guru-guru yang merancang soal digital sendiri sehingga dapat diujikan kepada siswa. Dana itu sebagai pengganti biaya fotocopy soal.
3. Mengefisienkan pemeriksaan jawaban siswa. Seperti ujian digital pada umumnya, nilai PAS siswa secara serta merta diperoleh guru mapel tanpa harus memeriksa puluhan bahkan ratusan lembar kertas jawaban siswa. Guru yang selama ini telah bosan melihat tumpukan-tumpukan hasil penilaian harian siswa akan berat hati memeriksa lembar jawaban siswa.
4. Mengefektifkan waktu pengumpulan penilaian hasil belajar (Raport) siswa per semester. Setelah penilaian akhir semester (PAS) dilaksanakan, guru mapel berkewajiban mengolah nilai PAS tersebut dengan mensubsitusikan nilai -nilai siswa lainnya seperti nilai penilaian harian, nilai kegiatan mandiri, dan lainnya menggunakan rumus-rumus tertentu sehingga diperoleh nilai hasil belajar siswa (Raport) pada semester ini. Jika penilaiannya berbasis kertas, guru- guru mapel yang dari awalnya saja sudah mengabaikan memeriksa lembar-lembar kertas jawaban siswa dan mengendapkan beberapa lama atau tidak menggubris kertas-kertas tersebut maka akan kerepotan dengan padatnya pekerjaan yang dilakukannya tiap akhir semester. Ditambah lagi omelan bagian kurikulum atau wali kelas yang sudah menunggu untuk dapat dituliskan di legher maupun Raport. Tak Jarang guru mapel yang sudah kelabakan akibat desakan kurikulum maupun wali kelas akan mengambil jalan pintas yang jauh dari kata profesional, yaitu menerawang atau mengarang nilai. Jika hal negatif ini dilakukan guru mapel maka akan sangat merugikan siswa. Tak jarang muncul nilai untuk siswa yang telah pindah sekolah bahkan siswa yang telah meninggal duniapun mendapatkan jatah nilai aman dari sang guru.
5. Guru mapel dapat cepat menganalisis jawaban siswa.
Hasil PAS per siswa berbasis digital dapat langsung masuk ke Email guru yang bersangkutan. Guru mapel hanya tinggal mendownloadnya sehingga dpt mengetahui soal-soal mana yang dapat dijawab dengan benar oleh siswa dan soal-soal mana saja yang salah jawabannya. Bahkan jika guru mapel ingin email masuk tadi dapat dikirim ulang ke siswa peserta ujian sehingga sang siswa juga mengerti kebenaran dan kesalahan-kesalahan jawabannya.
6. Memuat soal Audio bahkan Video dengan mudah.
Guru-guru mapel penggerak yang kreatif tidak hanya cukup puas jika soal PASnya hanya memuat soal- soal berisi gambar, baik di materi soalnya ataupun di pilihan jawabannya. Tetapi juga memuat Audio khususnya bagi mapel Bahasa Indonesia, Inggris, bahkan soal berbentuk video yang MOTS dan HOTS untuk seluruh mapel. Dan hal ini dapat didesain oleh guru mapel dengan cara yang cukup mudah.
7. PAS serentak dilaksanakan karena tidak menggunakan sesi.
50 Komputer yang dimiliki smandu_bar tidaklah cukup untuk memenuhi 249 siswa peserta PAS di smandu_bar jika pelaksanaannya serentak sesuai dengan schedule Dinas. Tetapi dengan perangkat Android yang canggih di tangan siswa maka "SESI" menjadi kata yang "ABSURD". Jawabannya tentunya adalah "GENERATE APK".
8. Memaksa setiap guru mapel belajar mendesain soal digital dalam bentuk "APK" nya sendiri.
Di Zaman digital saat ini guru-guru harus menguasai IT dan mengimplementasikan IT kedalam kehidupannya sehari-hari. Guru harus pandai mensiasati, menyederhanakan, mengefisiensikan pekerjaannya dalam mengambil kemudahan serta keuntungan dari apa-apa yang diusahakannya. smandu_bar mengajak guru-guru mapel untuk memahami dan menuangkan ide kreatifnya dalam pembuatan soal PAS berbasis digital, berselancar mendesain, mensetting, mempublish, menggenerate dan menshare dengan IT
9. PAS bukan kaleng-kaleng.
PAS digital mengajarkan kepada siswa bahwa rangkaian soal sampai ke Androidnya bukan perkara mudah, tentunya butuh proses yang panjang. Siswa akan memahami ternyata Android yang selama ini digenggamannya ternyata dapat dijadikan alat untuk melaksanakan penilaian. Siswa semakin kagum, takjub kepada guru-gurunya yang mampu mendesain soal berbasis digital.
Kami mendengar sekarang ini di Kabupaten Bener Meriah atau Kabupaten/Kota lainnya sudah banyak sekolah/madrasah melaksanakan PAS berbasis digital. Tetapi yang membedakan di smandu_bar yang pertama adalah guru-guru di sekolah kami yang membuat soalnya sendiri bukan datang atau diberikan dari atas atas perintah untuk dilaksanakan (Up to Down). Yang kedua, karena pelaksanaannya yang serentak dan menjangkau kota lain ditempat siswa tersebut berada saat ini karena memanfaatkan Android di genggaman siswa. Jadi tidak perlu bersesi-sesi hingga siswa jadi mengantuk/tertidur karena menunggu sesi sore.
Keramat Jaya, 10/12/2019
Komentar
Posting Komentar