SIMULASI UNBK BAGI GURU ? SEBERAPA PENTINGNYA ?

         

Ada perbedaan yang sangat menarik pada sistem pelaksanaan Simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahap pertama yang diselenggarakan pada 18 sampai dengan 21 Desember tahun 2018 ini, dimana guru dilibatkan dalam ujian simulasi. Posisi guru sama dengan siswa yaitu diberikan soal, jumlah dan jenis yang sama dengan siswa sesuai dengan mapel masing-masing yang ditugasi guru. Simulasi bagi guru dan serentak penyelenggaraannya ini tidak pernah atau belum pernah terjadi pada simulasi -simulasi UNBK tahun-tahun  sebelumnya. 


         Terlepas dari ketertarikan dan keengganan guru untuk ikut simulasi yang berguna bagi pemetaan kompetensi guru-guru yang mengasuh mata pelajaran UN, kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang satu ini patut diacungin jempol, sebagai salah satu sisi yang mudah-mudahan akan meningkatkan nilai ujian nasional siswa pada tahun depan. Tentunya akan diperlukan strategi dan aksi dalam menindaklanjuti hasil simulasi siswa dan guru di seluruh Indonesia.


          Begitu juga dengan SMAN 2 Bandar Kabupaten Bener Meriah yang tidak mau kehilangan momen ini, juga menyelenggarakan simulasi bagi guru mata pelajaran UN. Sampai hari terakhir kegiatan simulasi pada Jum'at, 21 Desember 2018, guru yang telah menyelesaikan simulasi berjumlah 11 orang dari 15 orang guru yang didaftarkan. Jadi, ada 4 guru mata pelajaran UN yang tidak ikut dengan alasan yang bervariasi, mulai dari ada urusan keluarga, sakit dan tidak mengetahui regulasi simulasi UNBK karena menganggap simulasi dapat dilaksanakan diluar jadwal yang telah ditetapkan. Mudah-mudahan pada simulasi tahap 2 yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan Februari tahun 2019 keterlibatan guru mata pelajaran ujian nasional mencapai 100 persen.


          Simulasi tahap 1 ini terbilang menarik terutama di hal karakter soal.  Walaupun hanya bersifat simulasi dan sifatnya menguji sistem/perangkat UNBK sekolah penyelenggara, Kemdikbud berusaha membumikan lebih banyak soal-soal High Order Thinking Skills (HOTS) untuk mensosialisasikannya kepada siswa dan guru. Dengan banyaknya materi soal HOTS yang merupakan prototif soal-soal Ujian Nasional yang sesungguhnya, diharapkan siswa akan mereview kembali tentang persiapan yang telah dilakukannya tentunya dengan bantuan guru-gurunya yang juga telah melaksanakan kegiatan simulasi tersebut.


          Posisi guru melaksanakan simulasi ini yang persis sama dengan siswa mengakibatkan guru menghadapi situasi dirinya dan memposisikan dirinya layaknya siswa. Guru dapat merasakan sensasi menjawab soal-soal simulasi dengan tingkat kerumitan yang sama dengan yang dihadapi siswa. Hanya ada dirinya dan layar komputer didepannya. Sehingga diharapkan nantinya proses bimbingan ujian nasional yang dilaksanakan guru lebih baik dan terarah karena guru tersebut menghadapi langsung contoh soal - soal ujian nasional di simulasi. Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya, dimana hanya  siswa  yang menghadapi simulasi sehingga guru mereka-reka pola pembimbingannya dan malah bertanya kepada siswa bagaimana model soal simulasi yang akan dibahas. Selain itu guru mapel UN dapat mengukur kompetensinya masing-masing. Sejauh mana soal-soal HOTS simulasi mampu dijawab guru dengan benar. Kehadiran guru di simulasi juga dapat memberi contoh dan menstimulan siswa untuk mendapatkan nilai yang terbaik karena ternyata mereka menyaksikan sendiri bagaimana guru-gurupun berusaha seperti mereka untuk mendapatkan nilai tertinggi.


          Simulasi UNBK bagi guru memang sifatnya pemetaan. Tentunya banyak yang dapat dipetakan dan  dapat dijadikan arah kebijakan guru, sekolah, dan tentunya pemerintah. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMA N 2 BANDAR JUARA 1 KARNAVAL DI KECAMATAN BANDAR TAHUN 2018

PENGUMUMAN KELULUSAN SISWA SMAN 2 BANDAR TAHUN PELAJARAN 2018/2019

PRAMUKA SMANDU_BAR BM IKUTI UPACARA PEMBUKAAN TMMD