PERJALANAN SAGUDELTA di SMAN 2 BANDAR, PERLUKAH PROKTOR ?
Sagudelta (Satu Guru Dua Evaluasi Digital) adalah salah satu kanal pelatihan Ikatan Guru Indonesia yang dibumikan oleh Bapak Khairuddin Budiman di Kabupaten Bener Meriah pada 28 Oktober 2017. Bertempat di SMAN 2 Bandar Kabupaten Bener Meriah Guru-guru IGIERS BM khususnya guru-guru SMAN 2 Bandar menjajaki ilmu evaluasi baru yang akan merubah perubahan sistem pelaksanaan tes ujian semester di sekolah.
Memang pada saat itu masih sedikit guru yang dapat menguasai ilmu ini tetapi SMAN 2 Bandar sangat concern memperjuangkannya untuk menjadikan sagudelta menjadi perangkat alat ukur paperless pada ujian semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 di SMAN 2 Bandar. Tentunya, timbul masalah-masalah yang terjadi pada sistem baru ini seperti gambar tidak keluar, siswa dapat mengulangi tes dengan membenarkan jawaban dan lain sebagainya, tetapi berkat dukungan segenap dewan guru semua masalah dapat teratasi.
Perjalanan Sagudelta berlanjut ke ujian semester 2 tahun pelajaran 2017/2018, SMAN 2 Bandar masih mempertahankan aksinya dalam memilih Sagudelta sebagai cara untuk menyelenggarakan ujian yang berlangsung selama enam bulan sekali ini. Tidak seperti pada semester lalu, pelaksanaan ujian semester ini relatif lebih lancar karena masalah - masalah yang dahulu sudah dapat diminimalisir dan ditiadakan.
Dengan kehadiran enam guru kontrak baru dan dan tidak semua guru menguasai ilmu sagudelta dan sudah banyak yang melupakannya maka penyelenggaraan ujian semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 yang diharapkan menjadi sempurna masih dirundung sedikit masalah. Tahun ini menjadi ujian keberlangsungan sagudelta terberat sepanjanjang tiga kali pelaksanaannya di SMAN 2 Bandar. Selain ada keinginan sebagian guru yang menginginkan kembali ke ujian format lama yaitu paper karena terbebani dan mimpi akan status quo. Basis IT sebagian guru-guru juga mempengaruhi hal ini. Dari sini timbul masalah. Beberapa guru mata pelajaran menyerahkan pembuatan aplikasi ujian mata pelajarannya kepada guru lain yang dianggap mahir dan mau bekerja siang dan malam.
Satu guru yang dianggap mahir ini membuat 3 s.d 5 pembuatan aplikasi soal ini sendiri selain menggarap beberapa apk soalnya sendiri. Beban yang sangat berat yang ditanggung oleh sang guru membuat pekejaan menyetting, mempublish, mengenerate apk soal beberapanya mengalami kendala yang berarti. Keharusan untuk mempreview soal dengan menjawab soal di Laptop dan di HP tidak sempat lagi dilakukan karena masalah waktu.
"Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga". Tampaknya pepatah yang terkenal itu berlaku disini. Adanya 3 sampai dengan 5 aplikasi soal Sagudelta di laptop sang guru mahir membuatnya bingung sendiri. Apalagi ditambah dengan tumpukan file soal-soal baik itu dalam format ispring, web ataupun apk pada semester-semester sebelumnya ditambah manajemen file sang guru mahir kurang baik maka hal ini tentunya sangat memusingkan. Hal ini diperparah dengan keterlambatan membuatnya sehingga mepet dengan deadline serta soal-soal yang diinsert dengan picture, audio maupun video.
Proktor adalah sebutan untuk seseorang yang bertugas menangani ujian Computer Based Test (CBT) atau Computer Assisted Test (CAD), seperti di Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) baik pra, sedang dan pasca. Di UNBK diperlukan sangat diperlukan Proktor karena menyangkut hal server. Kita ketahui bersama UNBK tidak 100% online tetapi yang wajib online adalah Server sekolah. Soal UNBK dikirim online ke server sekolah, kemudian server dengan bantuan HUB dan kabel LAN menshare soal ke komputer Klien. Komputer Klient inilah yang bertugas melayani siswa agar siswa dapat menjawab soal-soal UNBK. Hasil pekerjaan siswa di komputer klien akan terbaca di komputer server. Data ujian siswa dari komputer server tentunya yang akan di report ke server UNBK Nasioal.
Sejatinya Sagudelta tidak memerlukan proktor karena biasanya sagudelta tidak memakai komputer server. Sagudelta mengandalkan hasil jawaban siswa via email dan dapat juga secara manual dengan memfungsikan pengawas ruangan untuk menuliskan nilai siswa yang terdapat di HP ataupun Laptop siswa tersebut.
Seorang guru mata pelajaran sebenarnya tidak perlu hanya mengandalkan sang guru mahir agar soalnya dibuatkan apk nya, karena untuk menguasai Sagudelta tidak sulit hanya yang dibutuhkan oleh sang guru adalah langsung mempraktikkan kemampuannya secara berkesinambungan dan tidak malu untuk bertanya kepada sang guru mahir. Jika seorang guru mapel dapat membuat soal di ispring, mensetting, mempublish, dan menggenerate apk soalnya sendiri dan juga menshare sendiri ke laptop, komputer dan android siswa maka tidak perlu ada proktor. Sebaiknya guru mulai mempraktikkan Sagudelta untuk ujian-ujian harian siswa dengan maksud agar guru menjadi terbiasa membuat apk soal secara mandiri agar mudah mengimplementasikan ilmu sagudeltanya pada setiap ujian semester. Proktor pasti amat kelelahan di UNBK, ujian simulasi , Tryout BK dan USBK.
Karena Sagudelta adalah Satu Guru dua evaluasi Digital dan bukan satu guru 3 sampai dengan 5 evaluasi digital apalagi satu guru non evaluasi digital (SAGUNONELTA). itu adalah prinsip SAGUDELTA. Semoga pada ujian semester mendatang sagudelta sudah lurus-lurus seperti defenisinya.
Komentar
Posting Komentar